490 words
2 minutes
Jenis-jenis Jahe dan Manfaatnya
2025-06-09

Hampir semua orang mengenali jahe. Tanaman yang berasal dari Famili Zingiberaceae tersebut memiliki nama biologi Zingiber officinale merupakan salah satu rempah penting dalam kuliner dunia. Masyarakat Indonesia mengenali ada tiga varietas jahe, yakni jahe gajah, jahe emprit dan jahe merah. Jahe dalam Bahasa Minangkabau disebut sipadeh atau halia dalam Bahasa Melayu. Berikut ini adalah cara bagaimana kita dapat membedakan ketiga jenis jahe tersebut.

Keterangan gambar: kiri atas: jahe emprit, kanan atas: kencur; kiri bawah: jahe gajah; kanan bawah: jahe merah

Jenis-jenis jahe berdasarkan bentuk fisiknya#

Jahe Gajah#

Ukuran: Ini adalah jenis jahe yang paling besar, dengan rimpang yang gemuk dan bercabang-cabang. Ukurannya bisa mencapai panjang telapak tangan orang dewasa. Warna Kulit: Kulitnya cenderung berwarna putih kekuningan, lebih terang dibandingkan jenis jahe lainnya. Serat: Dagingnya memiliki serat yang tidak terlalu banyak, sehingga terasa lebih “lunak” saat dipotong. Aroma & Rasa: Aroma dan rasanya tidak terlalu pedas, cenderung ringan dan sedikit manis.

Jahe Emprit#

Ukuran: Ukurannya sedang, lebih kecil dari jahe gajah namun lebih besar dari jahe merah. Rimpangnya lebih pipih dan memiliki cabang yang tidak terlalu banyak. Warna Kulit: Kulitnya berwarna putih kecoklatan, sedikit lebih gelap dari jahe gajah. Serat: Dagingnya cukup berserat. Aroma & Rasa: Aroma dan rasanya lebih pedas dan kuat dibandingkan jahe gajah.

Jahe Merah#

Ukuran: Ini adalah jenis jahe yang paling kecil dan ramping. Rimpangnya seringkali berbentuk jari-jari yang kecil dan bercabang banyak. Warna Kulit: Sesuai namanya, kulit jahe merah cenderung berwarna kemerahan hingga jingga gelap. Serat: Dagingnya sangat berserat dan padat. Aroma & Rasa: Memiliki aroma yang paling kuat dan rasa yang paling pedas di antara ketiganya.

Bentuk penampang melintang dan membujur jahe dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Keterangan gambar dari kiri ke kanan: jahe gajah, jahe emprit, jahe merah dan kencur (Kaempferia galanga). Gambar bagian atas adalah penampang melintang dan gambar bagian bawah adalah penampang membujur.

Kandungan kimia jahe#

Aroma dan rasa yang berbeda dari ketiga jahe tersebut terjadi karena adanya perbedaan kandungan kimia terutama gingerol dan shogaol. Kedua senyawa ini bertanggung jawab memberikan rasa pedas dan aroma yang khas pada jahe. Jahe gajah memiliki gingerol dan shogaol yang lebih rendah, sedangkan jahe merah memiliki kandungan gingerol dan shogaol yang lebih tinggi di antara ketiganya itu. Rendemen minyak atsiri yang terbesar pada ketiga jenis jahe itu ada pada jahe merah, emprit dan jahe gajah. Berdasarkan penelitian sebelumnya, kandungan senyawa yang banyak malah justru berasal dari jahe gajah, jahe merah dan jahe emprit berturut-turut.

Manfaat jahe#

Manfaat jahe yang utama adalah sebagai bumbu masakan, tidak hanya itu jahe juga digunakan sebagai minuman penghangat tubuh yang dikenal dengan berbagai nama dan variasi pembuatan yakni sekoteng, sikotang, sarobat, sorbat, wedang dan bir pletok serta empon-emponan. Jahe juga penting sebagai bahan obat tradisional, terutama untuk obat batuk dan anti mual serta obat sakit kepala.

Jahe yang paling banyak dipakai untuk makanan saat sekarang adalah jahe gajah, sementara itu untuk minuman memakai jahe emprit atau jahe merah. Harga jahe merah yang mahal menjadikan jahe ini khusus untuk minuman atau bahan obat tradisional.

--- powered by AI dan diambil dari berbagai sumber ---